Minggu, 07 Desember 2008

Smoker Bench
































The new project named as Smoker bench, is as the name signifies a place where the smokers can smoke and socialize in peace without a hassle. The bench consisting of a two side sitting area with supporting pillars, which double up as containers to flip the ash or disposing the cigarette stubs. The designer has put to use the connecting portion between the two pillars as grass can be grown adding to the visual feel. Also it helps in promoting the clean and green message to all those who spend time there, although in a silent manner. The main aim of this place is to provide a unique public place for smoker and protect the non-smoker at the same time.

personal cooker compact





























































Designed by Alex Bradley, SPC is a smart cooker for people who are living alone and hate to prepare their own meals, they prefer junk food. This compact cooker goal is to encourage people in bedsits and bachelor pads to prepare healthier meals. Combination of a hob, chopping board, utensils and a WiFi-enabled screen (futuristic cooker, huh?) to make users easier to access recipes from the internet. As one of Concept Product Competition Finalists, hopefully this Single Person Cooker prototype can win the competition.

The Intended user is primarily the single person and or commuter, where time is precious and preparing a meal is more of a chore than an experience to be savoured. Families, with busy schedules could benefit, together with wider ranging demographics.

The Watree Will Collect The Rain Water and Used During The Summer
































The new rain water harvesting and sports stadium storage design by Australian designer Chris Buerckner can be said to be innovative product in all respects. He has named it as Watree which looks like an umbrella placed upside down also acts as a shade in the rain. The rain water gets accumulated and is stored in it tank underground as these can be placed on areas away from the playing surface, the water stored can be used to sustain the stadium during the summer months through series of underground pipes. A practical and a self sufficient solution in these crunching times!

The Rainman by Matilda Sunden Ringner





































The decanter design by Denmark based designer, Matilda Sunden Ringner which is called Rainman is designed in a manner that water is transported from the container to the drinking glass. The decanter is unique as it has eight holes which facilitate its usage when the wine is poured, and the placement of holes also gives it a unique visual appeal and identity. Besides this, the holes also help in decanting the wine while preventing the ice and pieces of lemon to fall into the glass as one pours the content. A nice and a classy thought one must say, which can be used for our every day usage!

Rabu, 19 November 2008

sejarah VW "KODOK"

















VW Kodok, atau resminya VW Type 1, adalah sebuah mobil kecil yang diproduksi oleh Volkswagen. Juga dikenal dengan Beetle atau Bug dalam bahasa Inggris, atau Käfer dalam bahasa Jerman, WV Kodok merupakan salah satu mobil yang paling mudah dikenal di dunia, dikarenakan oleh bentuknya yang khas, bunyinya yang unik, dan kehandalannya.

VW Kodok diproduksi mulai tahun 1938 sampai 2003, walau sempat terhenti oleh Perang Dunia II. Pada rentang masa yang panjang ini, lebih dari 21 juta VW Kodok dibuat.

Dalam sebuah polling internasional untuk penghargaan mobil yang paling berpengaruh, VW Kodok menempati peringkat keempat setelah Ford Model T, Mini dan Citroën DS.

Asal mula mobil ini berasal dari jaman Nazi Jerman pada tahun 1930an. Adolf Hitler menginginkan agar kendaraan pribadi dapat tersedia untuk masyarakat umum, dan menugaskan seorang insinyur, Ferdinand Porsche, untuk merancang kendaraan tersebut. Hitler mensyaratkan bahwa kendaraan ini harus mampu mengangkut dua orang dewasa dan tiga anak kecil, pada kecepatan 100 km/jam, dan harganya tidak melebihi harga sepeda motor ditambah harga boncengan samping sepeda motor pada waktu itu.

Perancang mobil yang sebenarnya masih kontroversial, karena walaupun secara resmi Ferdinand Porsche adalah perancangnya, pada 1920-an, Joseph Ganz telah merancang mobil yang mirip. Mobil tersebut lebih kecil dan lebih murah, namun para produsen mobil tidak tertarik, justru dua produsen sepeda motor yang tertarik. Adler memproduksi Maikäfer, dan Standard memproduksi Superior, dan mengkampanyekan dalam iklan sebagai ‘Der Deutsche Volkswagen’ (mobil rakyat Jerman).

Ketika Nazi mulai berkuasa, mereka menyukai Superior, namun tidak lama kemudian, Joseph Ganz dimasukkan ke penjara. (Ia kemudian kabur ke Swiss). Kemungkinan alasan dipenjaranya Ganz adalah karena Nazi mengetahui bahwa ia adalah seorang Yahudi. Pemerintah Nazi kemudian mendekati Porsche, yang merancang prototipe mobil yang mirip dengan Superior, yang dinamakan Käfer. Menurut Volkswagen, tidak hanya Ganz yang telah merancang mobil dengan desain mirip, dan Käfer sendiri bukan didesain berdasarkan rancangan Ganz.

Perusahaan Volkswagen dapat bertahan setelah Perang Dunia atas usaha seorang tentara Inggris, Mayor Ivan Hirst. Setelah perang, Hirst diperintah untuk mengepalai pabrik yang telah rusak dibombardir Sekutu dan dikuasai Amerika Serikat. Dimulai dengan usahanya membuang bom yang tidak meledak yang tersangkut di antara mesin produksi, ia kemudian berhasil meyakinkan angkatan bersenjata Inggris untuk memesan 20.000 mobil. Pada tahun 1946, pabrik tersebut telah dapat memproduksi 1.000 mobil per bulan.

Produksi VW Kodok “Type 1″ berkembang pesat dari tahun ke tahun, dan pada 1954 mencapai 1 juta mobil. Pada 1973, produksi telah mencapai 16 juta, dan popularitas mobil telah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Mobil ini memiliki nama julukan yang berbeda-beda pada setiap negara, namanya biasanya berupa istilah yang mencoba menggambarkan bentuknya yang unik: Käfer di Jerman; Sedan, lalu Fusca di Brasil; Coccinelle di Perancis; Σκαθάρι (Scathari yang berarti kumbang) atau Σκαραβαίος (Scaraveos yang berarti kumbang jenis Scarabaeidae) di Yunani; Maggiolino di Italia; Sedán atau Vocho di Meksiko; Kever di Belanda; kotseng kuba (yang berarti ‘mobil punggung bongkok’)/”pagong” (kura-kura) di Filipina; Garbus (yang berarti ‘Bongkok’) in Polandia; Brouk di Republik Ceko; Carocha di Portugal; Escarabajo di Spanyol dan Amerika Latin; Hipushit di Israel; Косτенурка (Kostenurka) di Bulgaria (yang berarti kura-kura); عقروقة (Ag-ru-ga) in Iraq; Boble (gelembung) di Norwegia; Buba di Kroasia; Bug di Amerika Serikat, dan tentunya Kodok di Indonesia.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/VW_Kodok

Selasa, 11 November 2008

Wrist watches have always been a luxurious item to purchase. Apart from serving its purpose, it adds up to the style and personality of a person. Owin
































Wrist watches have always been a luxurious item to purchase. Apart from serving its purpose, it adds up to the style and personality of a person. Owing to the recent trend, a Portugal based industrial designer Nuno Teixeira has developed a watch spectacularly built to enhance the looks and designs of wrist watches to the next era, called Equinox. If price doesn’t matter for you then this would be the best ever watch you could have. It represents the exact time when the sun is positioned directly over the equator. Its spherical displays give it a very elegant look.

“Bombproof Bins” with LCD Screen Diplaying Informations by RenewSolution






































London is going to be cleaner and environment friendly with the help of Bombproof Bins called as “Renew”. These bins are designed to absorb heat of explosions, collects trash and recyclable materials in different compartments and there is a weather-proof LCD screen displaying news and travel information. These New Bombproof waste bins will be installed throughout London keeping in mind the city’s safety concerns. This is not a cheap or small project because each unit of bombproof bin will cost $50,000. Whenever there is a threat, the police remove public trash cans as a security measure because they can contain explosives but with these bins, police officials can be more relaxed.